Powered By Blogger

Rabu, 11 Maret 2009

Lahirnya Para Disainer Muda Unesa

Fashion and style, dua kata yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Tidak hanya sebagai pelapis tubuh, gaya dan busana merupakan cermin kepribadian dan social class seseorang. Hal itu pula yang menjadi perhatian mahasiswa Tata Busana angkatan tahun 2006 Unesa dalam menciptakan inovasi-inovasi terbaru pada pagelaran busana tahun ini.

D3 Tata Busana Pendidikan Kesejahteraan Fakultas Teknik Unesa menggelar Pagelaran Busana VIII dengan mengusung tema NEO CONTINENT di Atrium Royal Plaza (10/1). Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB dan diselenggarakan oleh FT Unesa bekerja sama dengan ASINDO, tabloid CANTIQ, REVER hair and make up academy, SOSRO, Review Visual Pro, BEM-J, Charisma, dan juga Royal Plaza berhasil meyedot perhatian pengunjung yang sedang berbelanja. Dengan konsep panggung minimalis elegan, 20 mahasiswi cantik ini berani bersaing memamerkan design attractive dan innovative mereka. “Agar mereka memiliki pengalaman untuk menampilkan disain-disain modern Eropa dan tradisional Minahasa”, ungkap drs. Djoko Soewito, M.Pd. PD 3 Fakultas Teknik pada pembukaan acara hari sabtu malam.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam pagelaran busana yang selalu diadakan di hotel dan terbatas hanya tamu undangan, kali ini pihak Unesa berusaha lebih menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sebagai ajang promosi dan mencoba konsep serta pengalaman-pengalaman baru. disain-disain yang mereka tawarkan pun lebih menarik daripada tahun sebelumnya, meskipun warna dan corak yang dipilih tidak berbeda jauh.

Romance of Greece dengan inspirasi pakaian kaum Sparta (Yunani), Dewi dan kawan-kawan mencoba megadaptasikan disain mereka menjadi travelling wear, office wear, galla wear, dan casual wear. Konsep yang berbeda ditawarkan oleh Ramayanti dan kawan-kawan dengan mengusung tema Enchancement of Minahasa yang banyak menggunakan warna-warna merah dipadu emas. Kesan eksotik dari bumi Indonesia berhasil mereka adaptasikan pada disain busana ini. simple and elegance dengan warna-warna hijau dipadu biru tua dan warna cerah lainnya, Ainun dan kawan-kawan mengaplikasikannya pada tema The Legend of Egypt. Pada disain busana ini benar- benar membawa kesan mysterious dan elegance dari wanita legendaris di negerinya, Cleopatra. Untuk busana pria, para mahasiswi Tata Busana mengkombinasikan aksesoris minimalis maskulin pada disain-disain mereka. Akhir dari acara, dewan juri mengumum-kan hasil dari pagelaran ini. Best special wear berhasil direbut oleh Tri Ari (Enhancement of Minahasa) dengan achilles and calypso. The Power of Minahasa (Enhancement of Minahasa) berhasil menjadi best gala wear karya Wina M. Untuk best casual wear, disain sport and fresh karya Paramita (The Legend of Egypt) berhasil mencuri perhatian para juri. Erlyn D. (The Legend of Egypt) dengan membawa tema sporty style mengukuhkan diri sebagai disainer best office wear. Pada traveling wear, Fazat A. (The Legend of Egypt) bersama spirit of legend-nya mampu menunjukkan eksistensinya sebagai disainer yang berbakat. Untuk kategori best display jatuh pada The Legend of Egypt dan Rani Nur I berhasil menobatkan diri sebagai disainer muda dengan merebut penghargaan special award.

Herlina M. Arief