Powered By Blogger

Senin, 23 Maret 2009

8.143 Peserta PMDK Tunggu Pengumuman

Surabaya (23/03) Pelaksanaan tes tulis bagi mahasiswa baru jalur Penelusuran Minat dan Keterampilan (PMDK) Prestasi dan jalur Kemitraan Mandiri 18 Maret lalu telah berlangsung. Ribuan peserta yang terdiri atas 8.112 calon maba dari jalur PMDK dan 31 calon maba dari jalur Kemitraan Mandiri ini masih harus menunggu pengumuman 3 April 2009 mendatang. Menurut data dari Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan Sistem Informasi (BAAKSI), tahun ini Unesa hanya mengambil 1.060 maba dari jalur PMDK.

Sementara itu pagu jalur Kemitraan Mandiri yang tahun ini masih banyak dibandingkan dengan jumlah pendaftar dimaklumi oleh Dra. Hertiti Setyowati, Kepala BAAKSI. ”Tahun ini pendaftar jalur Kemitraan Mandiri hanya 31 sedangkan pagu yang ada 250 kursi. Hal ini kami maklumi karena jalur ini merupakan rintisan di Unesa. Namun demikian bukan berarti ke-25 calon maba tersebut secara otomatis diterima. Hasil tes tentu tetap menjadi pertimbangan,” jelasnya.

Berbicara soal jurusan banjir peminat, kondisi tahun lalu tampaknya tidak banyak berubah. Jurusan-jurusan favorit di Unesa masih diduduki jurusan S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), S-1 Pendidikan Matematika, dan S-1 Pendidikan Bahasa Inggris. Masing-masing jurusan tersebut diminati calon maba sebanyak 1006, 771, dan 605. Pengumuman Hasil Tes PMDK Prestasi dan Kemitraan Mandiri dapat dilihat di www.unesa.ac.id atau papan pengumuman BAAKSI mulai 3 April 2009.

Bayu Dwi Nurwicaksono

Tabel Jumlah Pagu dan Peserta PMDK Unesa 2009


Kamis, 12 Maret 2009

Unesa BLU ke-8 di Indonesia

Setelah lima bulan sejak pengusulan proposal Badan Layanan Umum (BLU) ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), akhirnya akhir Februari ini Unesa secara resmi menjadi BLU. Peresmian itu dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan Departemen Keuangan (Depkeu). Unesa menjadi BLU yang ke-8 di lingkungan Depdiknas setelah Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (ITS), Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta (UNS).

“Di antara 84 PTN yang ada di Indonesia, Unesa merupakan perguruan tinggi ke-8 yang telah diresmi menjadi BLU. Sampai saat ini masih ada 9 perguruan tinggi yang telah berubah menjadi BLU. Perguruan tinggi ke-9 itu adalah Universitas Mulawarman (Unmul),” ucap Drs. Purwohandoko, M.M., Ketua Penyusun Proposal BLU Unesa. Berubahnya status Unesa menjadi Badan Layanan Umum ini berdampak pada berubahnya pola perencanaan keuangan, pelayanan, dan tata kelola universitas.

Di antara tiga skala prioitas tersebut yang akan dijadikan prioitas utama setelah berubahnya Unesa menjadi BLU ini adalah pola perencanaan keuangan. Drs. Purwohandoko, M.M., berkata “Selama ini Unesa mengunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dalam perencanaan keuangan. Pada sistem ini penggunaan dana berdasarkan anggaran yang telah ditetapkan pada akhir tahun dan tidak dapat menambah anggaran pada pertengahan tahun berikutnya karena dana yang bisa dimanfaatkan hanyalah dana yang sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Selain itu, birokrasi keuangannya sangat rumit, karena uang mahasiswa yang ditarik melalui SPP dan SDP harus disetorkan ke negara terlebih dahulu dan proses pengambilannya kembali pun cukup rumit. Berbeda dengan sistem BLU, pengelolaan keuangan berdasarkan tujuan, aktivitas, efisiensi, dan produktivitas kegiatan. Penggunaan uang lebih fleksibel karena tidak perlu menyetorkan uang mahasiswa pada negara. Jadi uang tersebut dapat langsung dikelola oleh universitas dengan memerhatikan efisiensi dan produktivitasnya. Dengan sistem ini, universitas dituntut untuk memikirkan biaya pengeluaran dan keuntungannya. Sedapat mungkin pada setiap program kegiatan harus mendapatkan laba. Nah laba inilah yang nantinya digunakan untuk menambah kualitas layanan pada civitas akademika.”

Bayu Dwi Nurwicaksono

Unesa Tanda Tangani MoU dengan UKM


Setelah melalui proses panjang, nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara Unesa dan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) akhirnya ditandatangani awal tahun ini (19 Januari 2009). Dengan bertempat di Kampus Lengkungan Kedua, UKM Bangi, Selangor Darul Ehsan, MoU yang berfokus pada kerja sama dalam bidang pelatihan guru sains dan matematika, peningkatan profesionalisme melalui kursus pendek (short course) jenjang sarjana dan pascasarjana, pembentukan jejaring penelitian dalam bidang sains dan matematika, penerbitan buku dan jurnal akademik, dan pertukaran mahasiswa tersebut ditandatangani oleh Prof. Dr. Haris Supratno selaku Rektor Unesa dan Prof. Dr. Dato’ Mohamad Abdul Razak selaku Timbalan Naib Canselor.

Dalam sambutannya, Prof. Razak menyatakan, “Memorandum persefahaman ini, seperti mana yang telah dipersetujui oleh kedua-dua belah pihak, UKM dan Unesa, akan memfokus kepada agenda latihan guru-guru sains dan matematik praperkhidmatan dan dalam perkhidmatan, peningkatan profesionalisme dan pensijilan guru di peringkat pensijilan dan pengajian peringkat pascasiswazah, pertukaran pensyarah antara UKM dan Unesa, kerja sama dan jaringan penyelidikan dalam bidang penyelidikan yang memperkasakan kepakaran UKM dan Unesa serta bidang yang berpotensi untuk diterokai bersama dan aktiviti yang dapat memercukan pensyarah UKM dan Unesa dalam penghasilan penerbitan akademik. Di samping itu, aktiviti permuafakatan seperti mana yang telah dipersetujui akan memberi laluan pengantarabangsaan kepada pelajar kedua-dua belah pihak melalui agenda pertukaran dan pengantarabangsaan pelajar yang berkonsepkan pendidikan rentas sempadan melalui sistem perpindahan kredit.”

Dikatakan juga bahwa “UKM sebagai salah sebuah universiti di Malaysia yang telah dinobatkan sebagai universiti penyelidikan amat menyokong aktiviti-aktiviti jalinan usaha sama seperti yang dimetrai hari ini. Melalui aktiviti-aktiviti yang dirancangkan khususnya yang berkaitan dengan jalinan penyelidikan dan penghasilan penerbitan ilmiah akan membantu usaha memercukan UKM sebagai universiti penyelidikan yang terkehadapan.” Pada bagian akhir sambutannya, Prof Razak menegaskan, “saya yakin dengan komitmen dan kesungguhan kedua-dua belah pihak, agenda-agenda yang telah dirancangkan akan menjadi realiti dan kelak impaknya bakal dirasai oleh kedua-dua belah pihak dalam bentuk key performance indicator yang sudah pastinya menyumbang ke arah peningkatan imej dan prestasi kedua-dua belah pihak.”

Sementara itu, dalam sambutannya Prof. Haris menyatakan bahwa kerja sama ini akan mempererat hubungan silaturahim antara Unesa dan UKM, mempererat hubungan baik dua bangsa satu rumpun satu bahasa satu budaya, dan meningkatkan rasa persaudaraan antara Unesa dan UKM. Pada bagian akhir sambutannya Prof. Haris berharap kerja sama tersebut dapat segera diimplementasikan.

Agenda kegiatan setelah penandatanganan Mou adalah dialog. Dalam dialog, Prof. Dr. T. Subahan Mohd. Meerah, mantan Dekan Fakultas Pendidikan UKM, menyatakan bahwa pada prinsipnya kerja sama ke depan tidak ada masalah. Langkah pertama, UKM akan mengirimkan lima mahasiswa untuk berpraktikum di Unesa. Ke depan, langkah tersebut akan dikembangkan sesuai dengan isi MoU. Di samping itu, juga dirancang adanya kerja sama berbasis media audiovisual, dalam hal ini televisi, yang memungkinkan antar-rektor dari kedua perguruan tinggi berdialog langsung.

Lebih Muda

Seperti halnya universitas lain yang telah bekerja sama dengan Unesa,misalnya Criced Tsukuba University, Beijing Sport University, Huazhong Normal University, dan Curtin University; UKM juga memiliki kekhasan. Kekhasannya tampak dari tiga sisi, yakni usia, status, dan laju perkembangan.

Dari segi usia, universitas yang bermoto inspiring futures, nurturing possibilities ini lebih muda enam tahun daripada Unesa. UKM didirikan pada 18 Mei 1970. Sekalipun lebih muda, UKM menampakkan prestasi yang lebih menonjol, khususnya dari segi status dan laju perkembangan. Dari segi status, UKM merupakan satu di antara empat universitas riset (research university) yang berbasis kinerja (performance). Pemerintah Malaysia menetapkan universitas berluas total 1.142 hektar (kampus utama di Bangi 1.100 hektar, kampus Kuala Lumpur 20 hektar, dan kampus Cheras 22 hektar) tersebut sebagai universitas riset pada tahun 2007.

Dari segi laju perkembangan, UKM menampakkan kemajuan yang luar biasa. Universitas dengan jumlah staf 7.258 orang dan jumlah professor 234 orang itu memiliki 13 fakultas (Faculty of Islamic Studies, Faculty of Social & Humanities, Faculty of Science & Technology, Faculty of Medicine, Faculty of Economics & Business, Faculty of Education, Faculty of Engineering and Built Environment, Faculty of Law, Faculty of Allied Health Sciences, Faculty of Information Science & Technology, Faculty of Dentistry, Faculty of Pharmacy, dan Graduates School of Business) dengan koleksi perpustakaan baik yang berbentuk buku, jurnal, maupun media berjumlah 1.322.088 buah. Jumlah total mahasiswa pada semester I tahun akademik 2008/2009 21.788 mahasiswa. Jumlah mahasiswa asing pada tahun akademik 2008/2009 pada program sarjana 120, master 675, doktor 767 orang. Sebagian besar mahasiswa program master (313 orang) dan doktor (298 orang) dari Indonesia, negara yang pernah menjadi gurunya ketika masih dalam zaman kegelapan!

Suhartono

Rusunawa bagi Mahasiswa Unesa


Memiliki kampus beratmosfir akademik yang kondusif dan bermutu merupakan hal yang dapat menunjang terbentuknya SDM yang cerdas dan mampu berkompetensi sesuai dengan visi Unesa 2005-2015. Hal ini ternyata mendapat dukungan positif dari pemerintah. Sesuai dengan amanat Rencana Pembangunan Jangka Panjang/Menengah (2005-2009) yaitu dalam rangka pemenuhan kebutuhan perumahan yang layak, sehat, aman dan terjangkau, Menteri Perumahan Rakyat, Drs.M.Yusuf Asy'ari, Ak.M.Si., merencanakan pembangunan Rusunawa di Indonesia dan dalam rangka ikut mencerdaskan bangsa maka Unesa merupakan salah satu universitas yang mendapat kesempatan untuk pembangunan Rusunawa yang dikhususkan bagi mahasiswa ini.

Pada 5 Februari 2009, Unesa memulai pembangunan rusunawa yang rencananya akan dibangun twinblock (2 blok) dengan 5 tingkat pada setiap blok yang berkapasitas 2000 orang ini akan selesai pada bulan Mei 2009. Tentang penggunaan rusunawa tersebut, saat dikonfirmasikan pada Pembantu Rektor III Unesa, Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.S., “Rencananya rusunawa ini akan dijadikan asrama bagi mahasiswa baru mulai angkatan tahun mendatang, jadi konsepnya mahasiswa baru nantinya diwajibkan untuk tinggal setahun di rusunawa dengan tujuan pembekalan serta pembinaan mental, agama, budi pekerti, moral, dan sikap dalam bermasyarakat. ”Rusunawa bertingkat lima ini, konsepnya pada lantai dasar akan dijadikan pusat kegiatan.” Jadi semua kegiatan yang berhubungan dengan pengenalan tentang kampus, pembinaan mental dan pembelajaran tentang bersikap dalam masyarakat luas, semua kegiatan tersebut akan dilakukan pada lantai satu rusunawa.

Ditanyakan mengenai kapasitas rusunawa yang belum balance dengan jumlah mahasiswa baru, ia memberikan penjelasan, “Untuk saat ini memang akan diselesaikan satu blok dulu dengan kapasitas 2000 mahasiswa. Tentunya dengan kapasitas tersebut, belum mencukupi untuk kebutuhan seluruh mahasiswa Unesa sehingga untuk menempati rumah susun tersebut akan diadakan seleksi masuk dan diutamakan untuk mahasiwa yang kurang mampu secara financial.” Hal tersebut rencanya akan diberlakukan untuk mahasiswa baru tahun ajaran 2009/2010 mendatang.

Dengan mengingat adanya resiko disetiap perubahan seperti halnya pembangunan Rusunawa Mahasiswa Unesa. Salah satu yang terpenting adalah penjagaan keamanan. Dalam hal ini ia menjelaskan, ”Untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan seperti terjadinya peredaran/sarang narkoba dan lain hal yang tidak diinginkan, maka aspek kontrol baik dari pengelola maupun aparat harus dilakukan ketat, begitu juga untuk seleksi penghuninya.”

Rusunawa yang beranggaran 9 milyar rupiah tersebut dibangun tepat di belakang Masjid Baitul Makmur 2 yang terletak dikampus Lidah Wetan. Tentunya akan memberikan dampak pada Masjid pasca terbangunnya rusunawa mahasiswa. Berikut ini adalah pendapat tentang pembangunan rusunawa mahasiswa dari taqmir masjid Baitul Makmur 2, Drs. H. M. Husni Abdullah, ”Harapan saya dengan adanya rusunawa mahasiswa tersebut, fungsi masjid dapat digunakan secara maksimal dan rencananya akan ada kerjasama dengan diadakan bimbingan agama untuk para mahasiswa muslim yang tinggal di rusunawa.” Ia menjelaskan konsep pembinaan agama yang terkait dengan pembinaan mental, budi pekerti, moral, dan sikap dalam bermasyarakat yang sesuai dengan ajaran agama. Pembinaan kerohanian itu nantinya akan dibimbing oleh para mahasiswa senior yang ada di UKKI. Ia juga berharap, dengan adanya rusunawa tersebut, semoga masjid tidak lengang lagi seperti yang terlihat selama ini. Hal ini terbukti, dikarenakan letak masjid yang jaraknya berjauhan dengan fakultas-fakultas yang berada dalam kawasan Kampus Lidah Wetan, sedangkan pada fakultas-fakultas tersebut (FIP, FBS, FIK) telah disediakan mushola bahkan hampir disetiap jurusan telah tersedia mushola sehingga mahasiswa jarang beribadah di Masjid Baitul Makmur 2 kecuali jika ada acara-acara khusus saja.

Putri Diyanti

Dibuka Pendaftaran Mahasiswa Baru S-1 Alih Jenjang

Di penghujung tahun ini, Unesa kembali membuka pendaftaran mahasiswa baru. Ini kali adalah pendaftaran program S-1 alih jenjang jalur nonreguler. Berbeda dengan pendaftaran mahasiswa baru pada umumnya, pendaftaran untuk jenis ini memunyai syarat khusus bagi calon pendaftarnya, yakni calon mahasiswa memiliki ijazah Sarjana Muda, D3, D2, atau D1 Kependidikan / nonkependidikan; calon mahasiswa harus memiliki daftar nilai dari seluruh mata kuliah yang pernah ditempuh; program studi yang dipilih harus sesuai dengan ijazah yang dimiliki.

Ketika diwawancarai, Dra. Hertiti Setyowati, Kepala BAAKPSI mengatakan bahwa pendaftaran dapat diisi atau didownload dari www.unesa.ac.id atau akademik.unesa.ac.id. Jadi di manapun calon mahasiswa berada, ia dapat mengakses dengan mudah. Jadwal pembayaran dan pengembalian formulir pendaftaran mulai 19 Desember 2008 sampai dengan 6 Januari 2009.

Tes prestasi akademik jalur ini dilaksanakan pada Kamis, 8 Januari 2009 di masing-masing fakultas atau jurusan yang dipilih calon mahasiswa baru. Pengumuman penerimaan mahasiswa baru ini diumumkan di BAAKPSI Kampus Ketintang dan dapat dilihat pula melalui laman www.unesa.ac.id.



Bayu Dwi Nurwicaksono

Kerjasama Unesa dengan Jepang dan Cina



Untuk memperkokoh status Unesa di tingkat nasional dan internasional, Unesa melakukan kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di luar negeri diantaranya dengan Jepang dan Cina. Dengan Jepang, Unesa melakukan kerjasama dengan Nagoya University, Tsukuba University, dan Ichi University. Sedangkan South China Normal University, Huazhong Normal University, dan Beijing Sport University merupakan mitra kerja sama Unesa di Cina.

Lesson Study yang kini banyak diperbincangkan sebagai pelengkap dari perkembangan penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk kerjasama Unesa dengan Jepang. Dr. Suharsono, M.Phil, Ph.D. ketika ditemui di ruang kerjanya (10/2) mengatakan bahwa pengembangan program Lesson Study yang diperkenalkan oleh Makoto Yoshida telah sukses dilakukan di Jepang. Itulah yang membuat Unesa tertarik. Sedangkan dengan Cina, Unesa menjalin kerja sama dalam pembukaan program Pendidikan Bahasa Mandarin. Cina merupakan negara yang kuat baik secara politik dan ekonomi, hal itu pula yang menyebabkan nonetnis Cina berminat untuk menguasai bahasa Mandarin yang dianggap bahasa yang bernilai ekonomis. Selain itu pertimbangan ini juga didasarkan pada letak Unesa di kota Surabaya, yang merupakan kota terbesar kedua di Indonesia diharapkan akan menarik banyak peminat. Bila kerjasama ini berhasil, maka Unesa akan menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang membuka program Pendidikan Bahasa Mandarin. ”Walaupun banyak perguruan tinggi yang mempunyai program Bahasa Mandarin, namun itu merupakan program nonkependidikan. Untuk program Pendidikan Bahasa Mandarin itu sendiri masih belum ada perguruan tinggi yang memilikinya,” tegas dosen FBS ini.

Mengenai pelaksanaan kerjasama dengan dua negara besar di Asia tersebut, Koordinator Kerjasama Internasional Unesa ini mengatakan bahwa pelaksanaan dengan Jepang adalah pelatihan para guru tentang bagaimana lesson study diterapkan. Lesson study yang dimaksudkan adalah lesson study adaptasi dari Jepang yang telah berhasil dilakukan di negeri sakura itu. Sebagai tindak lanjut kerjasama Unesa dengan Cina dalam pembukaan jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin adalah ditanda tanganinya Protocokol Agreement antara dekan Huazhong Normal University, Ren Youzhou dengan dekan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Prof. Dr. Setya Yuwana, M.A. pada oktober 2008 yang lalu. Rencananya pembukaan jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin akan dilakukan pada bulan Juli 2009, bertepatan dengan diadakannya Konferensi Internasional Bahasa dan Budaya Mandarin.

Ada dua hal yang menjadi target Unesa dalam kerja sama kali ini, satu diantaranya adalah tentang status Unesa. Kerjasama ini diharapkan akan memperkuat status Unesa sebagai perguruan tinggi baik di dalam atau di luar negeri. Selain itu pemaksimalan fungsi Unesa dalam ikut serta mengembangkan potensi guru di SD, SMP, dan SMA juga merupakan target Unesa dalam kerja sama kali ini.

Terkait kerjasama Unesa dalam cabang Olahraga Wushu, Pembantu Rektor II Unesa. Drs. Nurhasan, M.Kes. mengatakan bahwa awal kerjasama tersebut adalah kerjasama Unesa dengan Akademi Wushu Indonesia (AWI) pada Pebruari 2008. Akademi Wushu inilah yang diback up Unesa dalam pengembangan ilmu pengetahuan olahraga dan sumber daya manusianya. “Bersama dengan Akademi Wushu Indonesia inilah Unesa menjalin kerja sama dengan Beijing Sport University,” tegasnya. Sedangkan teknis pelaksanaannya berupa pengiriman atlet, pertukaran pelatih, dan kerjasama dalam bidang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga. Dengan kerjasama ini Unesa mendapatkan beberapa keuntungan diantaranya pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga, olahraga dibidang kesehatan, dan sport massage. “Harapan saya semoga wushu yang akan menjadi salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Unesa akan lebih di kenal oleh masyarakat baik di tingkat nasional dan internasional. Selain itu semoga kerjasama Unesa dengan Beijing Sport University bukan hanya dalam cabang olahraga wushu tetapi juga cabang-cabang olahraga yag lain.” harap dosen FIK yang dikenal oleh berbagai kalangan ini tulus.

Selain bekerjasama dengan Jepang dan Cina, Unesa juga mengadakan kerjasama dengan negara Asia lain, bahkan dengan negara di Eropa dan Australia. Negara Asia lain yang menjadi partner kerjasama Unesa adalah Universiti Kebangsaan Malaysia, Malaysia. Kerjasama dilakukan dalam pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, penelitian jurnal penelitian bersama, dan kegiatan lain yang relevan. Di Eropa, Unesa bekerjasama dengan Utrecht University, Belanda dalam program pembukaan kelas internasional, preseudental institute yang masih bagian dari Utrecht University, dan perintisan kerjasama dengan Rotterdam University. Dengan Australia, Unesa mengadakan kerjasama dengan Curtin University dan beberapa sekolah SMP-SMA di Australia dalam model pengembangan S-2 kelas internasional.

Alfanita Zuraida

Jurusan Matematika Meningkatkan Mutu

Dibawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, jurusan yang telah 9 kali berganti kajur (Ketua Jurusan) ini sudah berpengalaman dalam “memproduksi” output berkualitas Unesa. Salah satu program yang saat ini sedang berjalan adalah Information, Communication and Technology (ICT) dan Rancangan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Dengan menggunakan dana hibah dari pemerintah, Jurusan Matematika siap mengembangkan inovasi-inovasi terbaru dalam bidang pendidikan (para dosen menyisipkan inovasi-inovasi pembelajaran pada setiap mata kuliah yang mereka ajarkan). Tidak hanya itu, perubahan atmosfer di lingkungan Matematika-pun ikut dirasakan oleh para mahasiswa. Lulusan matematika dicetak untuk siap menjadi pengajar-pengajar Matematika untuk sekolah Internasional. Dari tuntutan tersebut, para dosen beserta staff mulai mengembangkan habit untuk berbahasa Inggris di lingkungan Matematika. Kebiasaan ini didukung dengan penyediaan buku-buku referensi Matematika berbahasa Inggris plus penggunaan bahasa Inggris di ruang kelas. “Sebenarnya tanpa ada RSBI-nya kita sudah mengatur, paling tidak bagaimana membuat atmosfer di jurusan Matematika sudah kondusif untuk sekolah-sekolah yang sifatnya Internasional dimana bahasa Inggris sudah dipakai,” jelas Dr. Tatag Yuli Eko Siswanto, M.Pd.

Program yang telah lama berjalan dan masih continue digunakan adalah ICT. Penggunaan ICT mulai dirintis pada tahun 2000 dengan harapan para mahasiswa Matematika familiar dengan notebook dan perangkat elektronik lainnya. Ini berarti para mahasiswa tidak perlu antri hanya untuk membayar SPP, karena semuanya telah on-line. Penyediaan wi-fi gratis, penggunaan program-program komputer untuk presentasi adalah salah satu langkah Matematika untuk mengembangkan ICT-nya.

Berikut adalah program-program yang kontinyu dijalankan untuk mendukung peningkatan mutu jurusan:
1. Seminar pendidikan.
2. Kerja sama PMRI tentang inovasi pembelajaran (yang dinaungi oleh FMIPA).
3. Lesson study (pengembangan profesi pendidik).

Herlina M. Arief

Kerjasama Internasional Unesa dalam kurun waktu 2004-2009

Rabu, 11 Maret 2009

Unesa Aerobic Competition 2009


Penanaman pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani dapat dilakukan dengan berbagai aktivitas jasmani, salah satunya adalah dengan senam. Untuk menjaga kondisi tetap sehat, senam aerobik bisa dijadikan alternatifnya.

Tanggal 24-25 Januari 2009 di GOR BIMA FIK Unesa Lidah Wetan diadakan kompetisi aerobik yang mempe-rebutkan Tropy Menpora dan juga lomba cheerleader SMA se-Jawa Timur yang memperebutkan Tropy Rektor Unesa. Acara yang mengusung tema cantik, modis, trendi dan sehat bersama untuk masa depan ini sebenarnya adalah implementasi dari mata kuliah senam pada jurusan Pendidikan Olahraga. Diadakannya kejuaraan adalah syarat untuk lulus dalam mata kuliah tersebut sekaligus untuk menyosialisasikan aerobik pada masyarakat. Hal tersebut dikemukakan oleh David Bayu K.Z, selaku ketua panitia kompetisi, ”Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan aerobik yang selama ini identik hanya diminati para ibu-ibu dapat diminati juga oleh masyarakat dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda, pria dan juga wanita.” Ditemui di tempat yang berbeda Suharti, S.Pd., dosen dari mata kuliah tersebut memberikan penjelasan tujuan acara, “Agar mahasiswa yang menempuh mata kuliah ini dapat menyosialisasikan senam kepada masyarakat luas.”

Kompetisi yang telah diselenggarakan kedelapan kalinya ini, mengusung delapan kategori lomba utama, dan beberapa kategori lain. Seluruh kategori lomba itu diantaranya adalah Senam Bersama, SKJ 2008 (perorangan), Senam Mix Impac bagi pemula <35> 36 tahun, Body Language, Dangdut Non Asesoris, Instruktur, Antar Sanggar. Selanjutnya ditambahkan dengan kategori lomba yang sudah tiga tahun ini ikut memeriahkan kompetisi aerobik yaitu Cheerleader SMA se-Jawa Timur yang memperebutkan Tropy Rektor Unesa. Sesuai dengan permintaan sponsor utama, ada kategori baru dalam kompetisi ini yaitu Fit Body Contest yang penilaiannya mengutamakan bentuk proposional tubuh.

Antusiasme peserta tahun ini lebih banyak dibanding dengan sebelumnya. Terlihat dari jumlah peserta yang mendaftar, “Peserta yang mendaftar lebih dari 20 sanggar padahal hanya dibatasi sampai 20 sanggar per kategori.”, begitu penjelasan dari ketua panitia saat dikonfirmasi. Lanjutnya lagi,” Pesertanya pun beragam tidak hanya dari Jawa Timur saja tapi juga dari Semarang, Solo, bahkan ada juga dari Samarinda.”

Ada beberapa faktor yang membuat kompetisi kali ini lebih ramai dibanding tahun-tahun sebelumnya, selain dari publikasi yang lebih luas juga waktu dilaksanakannya acara ini, ”Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya,acara diadakan pada tengah tahun yang sudah penuh dengan berbagai kegiatan, baik kegiatan yang bersifat akademik maupun non akademik maka acara ini diadakan pada awal tahun,” jelas Suharti, S.Pd, dosen senam yang juga alumni dari Unesa tersebut.

Juara umum yang mendapatkan Tropy Menpora tahun ini adalah sanggar dari Malang dan Tropy Rektor Unesa pada kejuaraan cheerleader tahun ini dimenangkan Oleh SMA 18 Surabaya. Inti dari serangkaian acara yang dilaksanakan oleh seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Olahraga angkatan 2006 ini, memiliki pesan untuk masyarakat bahwa dengan olahraga yang rutin dapat menerapkan pola hidup yang sehat dan dengan senam aerobik, diharapkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri semakin tinggi.

Putri Diyanti

Seminar Nasional Kimia: Wadah Menuju Profesionalitas


Dalam era globalisasi, profesionalitas merupakan nilai utama seseorang agar dapat dikatakan mempunyai daya saing. Hal tersebut juga berlaku bagi kimiawan (peneliti, pendidik dan praktisi kimia). Untuk menjembatani hal tersebut, Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) atas nama Himpunan Kimiawan Indonesia (HKI) Jawa Timur mengadakan seminar nasional kimia dengan tema ”Implementasi Hasil-hasil Penelitian untuk Meningkatkan Profesionalisme di Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia”. Acara yang berlangsung di gedung C-8 lantai 2 di ruang sidang FMIPA dihadiri oleh para pendidik (guru dan dosen), peneliti (kimia dan pendidikan kimia), praktisi, pemerhati kimia, industri, dan mahasiswa (S3,S2,S1) seluruh Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 orang .

Acara yang dimulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 16.00 ini, dibuka oleh Dr. Suzana Surojo, M.Kes. selaku ketua pelaksana seminar nasional kimia. Ia menghimbau para intelektual Indonesia khususnya kimiawan untuk senantiasa melakukan kegiatan berdasar hasil-hasil penelitian. Seminar nasional ini dimaksudkan sebagai wadah dalam menjalin dan mengembangkan kemampuan komunikasi antarkimiawan terhadap hasil-hasil penelitian. Seminar juga sebagai forum untuk tukar menukar informasi keilmuan, mengiplementasikan hasil-hasil penelitian dan sebagai usaha dalam peningkatkan profesionalisme sebagai seorang chemistry. ”Dengan demikan diharapkan akan lahir ide-ide baru dan motivasi dalam pengembangan keilmuan yang akan bermanfaat bagi pengembangan pembangunan nasional khususnya di bidang kimia”, bunyi sambutan dosen mata kuliah biokimia itu.

Seminar yang dimoderatori oleh Dr. Suyono, M.Pd. dan Dr. Suyatno, M.Si. serta dihadiri oleh Prof. Dr. H. Taslim Ersam, M.S. sebagai wakil HKI Jatim tersebut menghadirkan pembicara utama antara lain; Prof. Dr. Umar. A. Janie (kepala LIPI Pusat Jakarta) dengan membawakan materi ”Implementasi Riset Kimia Berbasis Riset dan Tekhnologi”, Prof. Ahmad Binadja, Ph.D. (pakar sains, lingkungan, tekhnologi, dan masyrakat, Unnes) dengan materi ”Hasil Penelitian Kimia dan Pendidikan Kimia, Landasan Pengembangan Profesi Bidang Kimia”, Dr. Rudiana Agustini, M.Pd. (bidang keahlian: mikrobiologi, Unesa) dengan materi ”Peran Mikroorganisme dalam mendegradasi Limbah Organik dan Prospeknya”, serta Dr. I.G.M. Sanjaya, M.Si. (bidang keahlian: theoritical chemistry, Unesa) dengan materinya yang berjudul ”Orientasi Pengembangan Teori dalam Modernisasi Kimia”.

Setelah pemakalah utama mempresentasikan materinya acara dilanjutkan ke sidang paralel. Dalam sesi kali ini ruang dibagi menjadi tiga kategori. Kategori pertama, ruang Kimia Anorganik, Kimia Fisika, dan Kimia Organik yang terletak di gedung C-3. Kategori kedua, ruang Kimia Organik dan Biokimia yang terletak di gedung C-9. Kategori ketiga, ruang laboratorium pembelajaran yang terletak di gedung C-8. Pada sesi ini peserta bebas memilih untuk mengikuti presentasi pemakalah di kelas mana yang sesuai dengan bidang dan minatnya.

Acara ini sukses karena selain pemakalah dan peserta datang dari berbagai daerah di Indonesia, juga mendapat sambutan positif dari berbagai pihak.

Fithri Amaliyah

Pascasarjana Luluskan 2 Promovendus Terbaik


Ujian Terbuka Program Doktor Ilmu Keolahragaan digelar Pascasarjana Unesa (2/2) meluluskan dua promovendus yaitu Oce Wiriawan, S.Pd., M.Kes. dan Drs. Suharjana, M.Kes., dua promovendus ini dikukuhkan dan disematkan gelar doktor pendidikan olahraga secara bersamaan.

Dr. Oce Wiriawan, S. Pd., M. Kes. yang mengusung disertasi bertajuk “Evaluasi Kinerja pelatih dan pelatihan Atlet di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bulutangkis di Jawa Timur”. Ide ini berangkat dari keprihatinan terhadap para pelatih yang belum memiliki sertifikasi secara jelas dan utuh. “Kebanyakan dari mereka tidak memiliki pengalaman atlet dan hanya memeroleh sertifikat secara instan,” tambahnya menegaskan.

Sisi menarik dari disertasi Dr. Oce Wiriawan, S.Pd., M.Kes. terletak pada riset yang berorientasi pada upaya untuk meningkatkan kinerja para pelatih dengan menerapkan rancangan penelitian evaluasi (evaluation research). Model yang dipilih yaitu CIPP yang terdiri atas context, input, process, dan product. Penelitian dilakukan di pusat pendidikan dan latihan bulu tangks di Jawa Timur yang terdiri atas lima tempat yaitu Pusdiklat Suryanaga Gudang Garam (Surya), Pusdiklat Nusantara (Wima), Pusdiklat Semen Gresik, Pusdiklat Citra Raya Unesa dan Pusdiklat Suryabaja yang keseluruhan berada di bawah naungan Pengurus Daerah Persatuan Bulu Tangkis Jawa Timur.

Hasil penelitian disertasi berorientasi pada tiga permasalahan yang mencakup kinerja pelatih, program kepelatihan atlet, dan sistem kepelatihan. Kinerja pelatih Pusdiklat di Jawa Timur termasuk dalam kategori rendah dengan indikator rendahnya meliputi penguasaan teknik permainan dasar dan tingkat lanjut, wawasan profesional sebagai pelatih yang juga rendah antara lain pengetahuan psikologi, pemeriksaan kondisi fisik atlet, penyusunan program atlet, manajemen kehidupan atlet, mengevaluasi prestasi atlet, dan rendahnya kinerja pelatih berkorelasi dengan latar belakang pendidikan pelatih yang rendah karena hanya ada 12% yang memiliki latar belakang pendidikan formal kepelatihan.

Program kurikulum kepelatihan pelatih di Pusdiklat bulutangkis Jawa Timur belum komprehensif yang lebih banyak menekankan pada pemberian materi wawasan kepelatihan atlet dan praktik teknik permainan dasar. Sedangkan sistem dan proses kepelatihan pelatih dilihat dari kondisi konteks, input, proses, dan produk di Pusdiklat Jawa Timur termasuk kategori belum baik untuk semua komponen karena hampir seluruhnya masih jauh dari yang diharapkan. “Oleh karena itu perlu diadakan perombakan dan resolusi sistem dan teknis berdasarkan Undang-undang No.3 tahun 2005 mengenai Sistem Olahraga Nasional yang telah digulirkan,” tambah pengurus ISORI Jawa Timur ini.

Sementara itu, ditemui di tempat terpisah Dr. Drs. Suharjana, M. Kes. mengusung disertasi yang berjudul “Pengaruh Latihan Beban terhadap Kondisi Fisik Khusus serta Hubungannya dengan Teknik Sepak Bola” yang telah diuji pada ujian tertutup (19/1) berhasil mendapatkan predikat “sangat memuaskan”. Berbeda dengan Oce, Suharjana lebih mengarah bidang sepak bola dengan fokus untuk memperbaiki kondisi fisik yang meliputi kekuatan (strength), daya tahan otot (muscle endurance), daya ledak (power), kecepatan (speed), kelincahan (agility), kelenturan (flexibility), koordinasi (coordination), dan daya tahan (endurance).

Pengambilan populasi dan sampel dilakukan terhadap pemain sepak bola di Perguruan Tinggi se-Daerah Istimewa Yogyakarta dengan sampel 51 orang pemain sepak bola berusia 18-24 tahun. Sedangkan desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen sungguhan (true experiment) dengan model penelitian menggunakan “the randomized pretest-posttest control group design”. Kelompok penelitian dikategorikan dalam tiga kelompok, yaitu: kelompok latihan kelompok latihan beban sisitem piramida, sistem beban konstan, dan kelompok kontrol (tidak latihan beban). Pelatihan berlangsung selama 24 pertemuan dengan peningkatan beban latihan yang diberikan setelah perlakuan berlangsung selama 12 kali.

Dari ketiga model penelitian yang dieksperimenkan dapat disimpulkan bahwa sistem latihan beban konstan lebih efektif diaplikasikan karena terbukti dapat meningkatkan kondisi fisik dan mempunyai pengaruh yang lebih bermakna. “Segi keuntungan lainnya dengan menggunakan sistem latihan beban konstan yaitu kondisi fisik tetap meningkat tanpa merubah teknik yang ada,” ungkap pengurus provinsi PBVSI Yogyakarta menjelaskan.

Wahyu Nurul Hidayati

FKGS Bantu Perbaiki Kualitas Guru Sejarah di Jawa Timur


Pergantian tahun sering kali bersamaan dengan pergantian kepengurusan baru, tidak terkeculi di Unesa. Para aktivis di beberapa kegiatan seperti BEM dan DLM biasanya menyelenggarakan program-pragram sebagai upaya masa akhir jabatan. Salah satu program yang dijalankan oleh BEM-J Pendidikan Sejarah masa jabatan 2008-2009 adalah mengadakan Forum Komunikasi Guru Sejarah (FKGS) yang dilaksanakan pada tanggal 27 Januari 2009. Ada 35 sekolah se-Jawa Timur yang hadir dan dua orang narasumber yaitu Prof. Aminuddin Kasdi yang menerangkan detail kesejarawanan dan Drs. Agus Suprijono, M. Hum yang mengupas kependidikan secara tuntas.

FKGS merupakan acara kali pertama yang dicetuskan oleh BEM-J Pendidikan Sejarah. Forum ini selain dilaksanakan dalam rangka BEM Project juga dalam rangka sosialisasi metode pengajaran sejarah untuk membuka cakrawala para guru sejarah yang selama ini kurang dalam mengembangkan teaching method. Demikian penegasan Reni selaku ketua panitia bahwa FKGS lebih diorientasikan pada pembenahan metode pengajaran, penggunaan media belajar, dan perkembangan info-info up to date yang berkenaan dengan sejarah.

Pada umumnya para guru menyadari bahwa teaching method yang selama ini dilakukan perlu diadakan perombakan dan peningkatan meskipun sudah banyak sekolah terutama sekolah di perkotaan yang sudah menggunakan teknik pengajaran yang lebih bervariasi. Disamping itu dengan adanya acara ini image yang menekankan bahwa sejarah identik dengan pelajaran “menghafal dan membosankan” dapat segera diubah. Setidaknya dapat ditingkatkan ketertarikan siswa terhadap sejarah dan ditumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan esensi sejarah di dalamnya.

Forum ini mendapat simpati tidak hanya dari pihak sekolah dengan mengirimkan guru-guru sejarah guna mengikutinya, tetapi juga dari pemerhati pendidikan dan guru-guru sejarah khususnya. Antusiasme para guru terlihat melalui pertanyaan-pertanyaan yang begitu banyak dilontarkan. Agaknya mereka sangat haus pengetahuan sehingga dengan adanya FKGS ini para guru tersebut merasa sangat terbantu untuk meningkatkan pengajaran sejarah di sekolah-sekolah yang berada di Jawa timur khususnya yang berada di daerah yang masih minim akan ketersediaan fasilitas pendidikan. Keadaan ini sering menghambat proses belajar-mengajar. Hal ini juga ditegaskan oleh salah seorang guru yang berasal dari Jatirogo, Tuban bahwa FKGS merupakan acara yang sangat edukatif.

Tentunya banyak manfaat yang berhasil diraih dengan adanya Forum Komunikasi Guru Sejarah (FKGS). Diharapkan dengan keberhasilan acara ini akan lebih banyak muncul dan bertumbuhkembang peningkatan terhadap metode-metode pengajaran sejarah, media pembelajaran maupun informasi-informasi yang up to date, terutama yang disosialisasikan melalui penggunaan ICT. Misalnya melalui jurnal-jurnal atau blog-blog di internet sehingga memudahkan dan memepercepat akses dan koordinasi. Selain itu para guru sejarah juga akan mendapatkan wadah khusus untuk keseragaman pengembangan bahan ajar seperti pembuatan silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pengajaran). Mereka yang sudah hadir pada akhirnya akan memperoleh sertifikat, sejumlah buku sejarah seperti Memahami Sejarah karya Prof. Aminuddin Kasdi, Napak Tilas Mpu Prapanca, dan softcopy bahan ajar untuk selanjutnya dikembangkan di sekolah masing-masing.

Wahyu Nurul Hidayati

e-Cell Tumbuhkan Kecintaan Siswa Berkoperasi


Berkoperasi, mengapa harus gengsi? Kini saatnya koperasi tampil bersama pemuda. Sudah saatnya yang tua mundur dan yang muda tampil memajukan negara dengan sokoguru perekonomian Indonesia, yakni koperasi. Begitulah Cak Priyo memotivasi sekaligus memandu Cooperative Edu Chalengge (Cell) yang diadakan oleh lintas perguruan tinggi di Surabaya (Unesa, Unitomo, UWKS, UWP, dan UWM). Berlangsung di gedung I-6 Fakultas Ilmu Sosial Unesa (27/1), acara yang berkonsep fun game ini dimenangkan oleh SMA Negeri 1 Gresik sebagai juara I, SMA Negeri 1 Singgahan, Tuban sebagai juara II, SMA Negeri 3 Magetan sebagai juara III, dan SMK Negeri 3 Pamekasan sebagai juara harapan.

Dra. Oksiana Jatiningsih, M.Si., dosen Unesa sekaligus dewan juri perlombaan ini mengatakan, “Konsep acara ini bagus sekali, selain mengadu kecermatan, kepandaian, dan ketepatan dalam menjawab yang terdapat pada sesi eduquiz, para peserta juga beradu kreativitas dan kerjasama dalam satu tim dalam sesi edugame. Selain itu, siswa beradu keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi dengan audience dalam sesi educampaign.

Pada forum yang sama, Dr. Eny Hariyati dan Dr. Hendro Wardhono, anggota tim tujuh (penggagas Cell) ini mengemukakan awal mula munculnya ide penyelenggaraan lomba ini. “Kami tim tujuh awalnya merasa prihatin terhadap kondisi koperasi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Berdasarkan hasil penelitian di 12 Koperasi Unit Desa (KUD) yang ada di 12 kabupaten dijumpai bahwa pengurus dan anggota koperasi didominasi kaum tua yang kebanyakan berusia 48 tahun ke atas. Sementara itu, para pemuda kini semakin tidak mengenal koperasi yang notabene merupakan sokoguru perekonomian Indonesia ini. Dari situ kami berinisiatif menggelar kegiatan yang mampu menarik perhatian siswa tanpa menghilangkan nilai edukasi dan promosi tentang koperasi itu sendiri. Selama ini kegiatan promosi itu dilakukan melalui seminar dan penyuluhan. Kami rasa cara itu kurang efektif karena membosankan dan memosisikan siswa sebagai objek yang pasif. Oleh karena itu, akhirnya kami mengonsep acara ini dengan memadukan belajar, kuis, dan permainan,” ungkapnya.

Bayu Dwi Nurwicaksono

Kaprodi dan Sekprodi Unesa Periode 2009-2013


Ternyata tak hanya Jawa Timur yang bakal memiliki pemimpin baru. Program studi (prodi) di lingkungan pascasarjana Unesa pun kini memunyai pemimpin baru. Pemilihan ketua dan sekretaris prodi dilaksanakan serentak di enam prodi (27/1), yakni Pendidikan Matematika, Pendidikan Sains, Pendidikan Olahraga, Pendidikan Bahasa dan Sastra, Manajemen Pendidikan, dan Pendidikan Dasar. Pemilihan yang diadakan di kompleks gedung pascasarjana kampus Ketintang menghasilkan sejumlah wajah baru di jajaran kaprodi dan sekprodi pascasarjana.

Berikut Kaprodi dan Sekprodi terpilih periode 2009-2013:

Program Studi Pendidikan Matematika
Dr. Agung Lukito, M.S. (Ka)
Dr. Siti Khabibah, M.Pd. (Sek)
Cara Pemilihan: Voting

Program Studi Pendidikan Sains
Prof. Dr. Leny Yuanita (Ka)
Yuni Sri Rahayu, Ph.D. (Sek)
Cara Pemilihan: Musyawarah

Program Studi Pendidikan Olahraga
Dr. drg. Sotanto Hartono, M.Sc. (Ka)
Dr. I Made Sriundy, M.Pd. (Sek)
Dr. Andun Sudijandoko, M.Kes. (Sek)
Cara Pemilihan: Voting

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Subandi, S.Pd., M.A., Ph.D. (Ka)
Dr. Suhartono, M.Pd. (Sek)
Cara Pemilihan: Voting

Program Studi Manajemen Pendidikan
Dr. Murtadlo, M.Pd. (Ka)
Dr. Soedjarwo, M.S. (Sek)
Cara Pemilihan: Musyawarah

Program Studi Pendidikan Dasar
Dr. Wahyu Sukartiningsih, M.Pd. (Ka)
Dr. Bambang Sugiarto, M.Pd. (Sek)
Cara Pemilihan: Musyawarah

Bayu Dwi Nurwicaksono

Kunjungan SMAN 1 Kesamben Jombang

Hingga tahun 2009 ini Unesa tidak henti-hentinya berbenah diri dengan melakukan pembenahan baik melalui pembangunan fasilitas fisik seperti gedung dan infra struktur maupun nonfisik melalui berbagai perlombaan akademik dan semiloka. Tahun ini Unesa memfokuskan diri untuk melakukan soialiasi ke masyarakat secara besar-besaran. Selain melalui media-media massa dan elektronik, Unesa juga menyelenggarakan open house. Sebelumnya telah digelar seminar promosi di FBS (Fakultas Bahasa dan Seni) dalam rangka Dies Natalis ke-44 yang juga mengangkat tema tentang sosialisasi Unesa. Salah satu instansi yang turut berpartisipasi yaitu SMA Negeri 1 Kesamben, Jombang yang melakukan kunjungan ke Unesa di Kampus Ketintang (19/1).

Ditemui di tempat kerjanya di Humas, Sudiarto Dwi Basuki, S.H. selaku pembawa acara, mengatakan bahwa kunjungan ini dilakukan dalam rangka menggali informasi mengenai Unesa secara keseluruhan. Informasi yang diberikan berupa deskripsi mendetail mengenai kelembagaan Unesa. Deskripsi tersebut meliputi eksplanasi yang berkaitan dengan bangunan fisik seperti kampus, gedung perkuliahan dan lembaga-lembaga di dalamnya, dan prosedur penerimaan mahasiswa baru.

Acara yang diselenggarakan di ruang sidang gedung Lembaga Penelitian itu menginformasikan semua tentang Unesa dengan narasumber Dr. Suhartono, M.Pd. Acara berlangsung dari pukul 08.00-11.00 WIB. Peserta terdiri atas 52 orang siswa dari program jurusan IPA maupun IPS. Lebih lanjut juga dijelaskan informasi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2009/2010 yang dapat ditempuh melalui jalur SNMPTN, PMDK Prestasi, PMDK Kelas Internasional (FMIPA Kependidikan), Kemitraan baik kelembagaan maupun mandiri, Profesional Prestasi, SPMB Umum I dan II, Profesional Umum I dan II, serta alih jenjang.

Dengan adanya kunjungan ini diharapkan siswa pada khususnya dan sekolah pada umumnya mampu mengetahui dan memahami lebih dalam Unesa. Poin pentingnya terutama untuk memperkenalkan dan menyosialisasikan bahwa Unesa tidak hanya sebagai civitas akademik yang hanya melahirkan tenaga pendidik seperti guru dan dosen tetapi juga mampu mencetak tenaga-tenaga terampil pada bidangnya.

Wahyu Nurul Hidayati

Lahirnya Para Disainer Muda Unesa

Fashion and style, dua kata yang sangat dekat dengan kehidupan kita. Tidak hanya sebagai pelapis tubuh, gaya dan busana merupakan cermin kepribadian dan social class seseorang. Hal itu pula yang menjadi perhatian mahasiswa Tata Busana angkatan tahun 2006 Unesa dalam menciptakan inovasi-inovasi terbaru pada pagelaran busana tahun ini.

D3 Tata Busana Pendidikan Kesejahteraan Fakultas Teknik Unesa menggelar Pagelaran Busana VIII dengan mengusung tema NEO CONTINENT di Atrium Royal Plaza (10/1). Acara yang dimulai pada pukul 19.00 WIB dan diselenggarakan oleh FT Unesa bekerja sama dengan ASINDO, tabloid CANTIQ, REVER hair and make up academy, SOSRO, Review Visual Pro, BEM-J, Charisma, dan juga Royal Plaza berhasil meyedot perhatian pengunjung yang sedang berbelanja. Dengan konsep panggung minimalis elegan, 20 mahasiswi cantik ini berani bersaing memamerkan design attractive dan innovative mereka. “Agar mereka memiliki pengalaman untuk menampilkan disain-disain modern Eropa dan tradisional Minahasa”, ungkap drs. Djoko Soewito, M.Pd. PD 3 Fakultas Teknik pada pembukaan acara hari sabtu malam.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, dalam pagelaran busana yang selalu diadakan di hotel dan terbatas hanya tamu undangan, kali ini pihak Unesa berusaha lebih menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sebagai ajang promosi dan mencoba konsep serta pengalaman-pengalaman baru. disain-disain yang mereka tawarkan pun lebih menarik daripada tahun sebelumnya, meskipun warna dan corak yang dipilih tidak berbeda jauh.

Romance of Greece dengan inspirasi pakaian kaum Sparta (Yunani), Dewi dan kawan-kawan mencoba megadaptasikan disain mereka menjadi travelling wear, office wear, galla wear, dan casual wear. Konsep yang berbeda ditawarkan oleh Ramayanti dan kawan-kawan dengan mengusung tema Enchancement of Minahasa yang banyak menggunakan warna-warna merah dipadu emas. Kesan eksotik dari bumi Indonesia berhasil mereka adaptasikan pada disain busana ini. simple and elegance dengan warna-warna hijau dipadu biru tua dan warna cerah lainnya, Ainun dan kawan-kawan mengaplikasikannya pada tema The Legend of Egypt. Pada disain busana ini benar- benar membawa kesan mysterious dan elegance dari wanita legendaris di negerinya, Cleopatra. Untuk busana pria, para mahasiswi Tata Busana mengkombinasikan aksesoris minimalis maskulin pada disain-disain mereka. Akhir dari acara, dewan juri mengumum-kan hasil dari pagelaran ini. Best special wear berhasil direbut oleh Tri Ari (Enhancement of Minahasa) dengan achilles and calypso. The Power of Minahasa (Enhancement of Minahasa) berhasil menjadi best gala wear karya Wina M. Untuk best casual wear, disain sport and fresh karya Paramita (The Legend of Egypt) berhasil mencuri perhatian para juri. Erlyn D. (The Legend of Egypt) dengan membawa tema sporty style mengukuhkan diri sebagai disainer best office wear. Pada traveling wear, Fazat A. (The Legend of Egypt) bersama spirit of legend-nya mampu menunjukkan eksistensinya sebagai disainer yang berbakat. Untuk kategori best display jatuh pada The Legend of Egypt dan Rani Nur I berhasil menobatkan diri sebagai disainer muda dengan merebut penghargaan special award.

Herlina M. Arief