Powered By Blogger

Rabu, 06 Mei 2009

FBS: Tangkap Peluang Bahasa Mandarin


Perkembangan negeri Tiongkok yang pesat sebagai salah satu raksasa dunia dalam hal teknologi dan budaya serta peran bahasa Mandarin sebagai bahasa dengan jumlah penutur terbanyak di dunia membuat Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) mencari celah untuk menangkap peluang itu. Kini setelah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) berhasil mendapat izin pembukaan program S1 Jurusan Manajemen Pendidikan dan Fakultas Ilmu Sosial berhasil mendapatkan izin pendirian S-1 Jurusan Ilmu Hukum, FBS segera menyusul sukses dua fakultas tersebut dengan membuka program studi (prodi) Pendidikan Bahasa Mandarin. “Saat ini proposal pendirian prodi tersebut telah dikirim ke Dirjen Dikiti di Jakarta. Kami belum mendapatkan umpan balik. Tapi kami cukup yakin dengan pendirian prodi baru ini karena prodi ini nantinya akan menjadi prodi Pendidikan Bahasa Mandarin pertama di Indonesia,” ucap Prof. Dr. Setya Yuwana Sudikan, M.A.

Dalam membuka satu-satunya prodi Pendidikan Bahasa Mandarin di Indonesia ini, FBS menggandeng Huazhong Normal University dalam menyediakan native speaker. Wan Ying yang lulusan S3 Literasi Bahasa Mandarin dari Middle China Normal University dan Shu Li yang lulusan S2 Sastra Mandarin Kuno dari Shanghai Economic University akan menjadi dua penutur asli dari negeri Tiongkok. Selain itu, kini Unesa juga tengah menyiapkan dua dosen muda untuk belajar bahasa Mandarin di Tiongkok.

Dengan didukung beberapa dosen lainnya yang juga peduli dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya Mandarin serta ilmu pendidikan di Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin memunyai misi menghasilkan lulusan tenaga kependidikan bahasa Mandarin yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan teknologi informasi, profesional, dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Selain itu, program studi ini juga bermisi menghasilkan lulusan tenaga kependidikan bahasa Mandarin yang mampu menyikapi perkembangan dan perubahan pendidikan dengan cara mengadakan penelitian pendidikan atau pembelajaran guna meningkatkan profesionalismenya.

Sebagai bukti keseriusan FBS Unesa dalam membuka prodi prestisius ini, 23-25 Juli 2009 mendatang, Unesa bersama Huazhong Normal University menyelenggarakan Seminar Internasional Bahasa Mandarin bagi Penutur Asing di Hotel Singgasana Surabaya. Dalam seminar ini, panitia mengundang konsorsium pembelajaran bahasa Mandarin, pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan, peneliti, dan pemerhati bahasa Mandarin untuk mengikuti dan/atau menulis makalah untuk dibukukan dalam prosiding. Penyaji utama dalam seminar ini adalah Prof. Li Xian Long dan Prof. Li Xun dari Huazhong Normal University, Prof. Baohua Wang dari South Cina Normal University, Arifin Zain, B.A. dari Indonesia, dan Prof. Dr. Hermina Sutami, dosen Sastra Cina dari Universitas Indonesia. Biaya pendaftaran seminar ini terbagi menjadi dua, yakni Rp600.000/orang jika menginap dan Rp300.000/orang jika tidak menginap. Fasilitas yang didapat adalah seminar kit (CD prosiding, tas, block note, bolpoin, ID card, foto kopi abstrak, sertifikat, brosur prodi Pendidikan Bahasa Mandarin, buku panduan seminar), makan siang, makan malam, coffee break (2x sehari), dan wisata ke Klenteng Jalan Dukuh, Masjid Cheng Ho, Lumpur Lapindo, Museum Mpu Tantular, dan Pasar Wisata Tanggulangin. Informasi lebih lanjut dapat diakses melalui website: www.unesa.ac.id atau email: semimandarin09@gmail.com atau simandarin@unesa.ac.id.

Bayu Dwi Nurwicaksono