Kualitas suatu perguruan tinggi ditentukan dari seberapa banyak karya tulis yang dihasilkan dari perguruan tinggi tersebut. Itulah keputusan mentri pendididkan nasional (Mendiknas) yang memutuskan banyaknya karya tulis dosen dan mahsiswa sebagai ukuran kualitas perguruan tinggi. Keputusan tersebut juga terkait dengan era Badan Layanan Umum (BLU) dan Badan Hukum Pemerintah (BHP). Hal tersebutlah yang melatarbelakangi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) khususnya Prof. Dr. I Nyoman Adika, M.Si. Pembantu Rektor III (PR III) gencar mengadakan pelatihan-pelatihan ilmiah. Salah satunya adalah pelatihan Progam Kreativitas mahasiswa (PKM).
PKM adalah ajang kreativitas mahasiswa yang diadakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional untuk membuka peluang mahasiswa dalam berkarya seluas para dosennya. PKM itu sendiri dibagi menjadi PKM Penerapan yang terdiri dari empat jenis, antara lain: PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Karya Tulis (PKM-KT) yang terdiri dari PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) sesuai dengan sumber bahan penulisannya. Sesuai dengan sifat artikel yang dihasilkan, maka PKM-AI akan bermuara pada Jurnal Kreativitas Mahasiswa, sedangkan PKM-GT dan ke empat jenis PKM penerapan akan bermuara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Untuk mendapatkan tiket menuju PIMNAS, tidak tanggung-tanggung PR III mengadakan Diklat dan Workshop Penulisan Ilmiah(PKM-GT dan PKM-AI) di salah satu hotel Tanjung Plasa Tretes pada Jum’at-Minggu (5-7/3) yang diikuti 43 mahasiswa dan pelatihan PKM penerapan pada Rabu-Jumat (11-13/3) di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) yang diikuti oleh 93 mahasiswa perwakilan dari masing-masing jurusan di Unesa. Selanjutnya mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini berkewajiban membuat karya tulis, yang nantinya tugass ini akan dikontrol dari pihak fakultas. Pelatihan PKM inin dirintis mulai tahun 2007, “Sebenarnya pelatihan penyusunan proposal PKM ini bukanlah hal baru, karena sudah mulai dilakukan pada tahun 2007 lalu di hotel Inna Tretes”, ungkap orang yang akrab disapa pak Nyoman tersebut ketika diwawancarai reporter Humas (16/3) di ruang kerjanya. Pelatihan ini berdampak pada meningkatnya kualitas penulisan PKM mahasiswa sampai 25% dibanding dengan tahun sebelumnya yang belum mendapat pelatihan dan Unesa sudah memenuhi target nasional.
PIMNAS merupakan ajang yang sangat penting bagi perguruan tinggi di Indonesia, untuk dapat sampai kesana melewati proses yang begitu ketat. Mulai dari seleksi proposal, monitoring bagi proposal yang di danai, sampai seleksi menuju PIMNAS. Dikarenakan hal tersebut itulah, tidak puas melatih mahasiswanya Unesa juga melatih para dosennya sebagai pembimbing penalaran. Kemudian dibentuk tim pendamping universitas yang terdiri dari 7 orang dosen, masing-masing tersebar di tiap fakultas. Tim penalaran ini bertugas untuk mengontrol dan memotivasi mahasiswanya dalam mengikuti ajang-ajang ilmiah. Tim ini juga bertugas untuk memotivasi proposal PKM mahasiswa yang telah lolos didanai untuk segera dikerjakan.“Sehingga yang bertanggung jawab membantu mengangkat nama Unesa adalah seluruh civitas akademika”, pendapat pak Nyoman. Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan peserta mampu membuat karya tulis PKMKT dan PKM penerapan.
Fithri Amaliyah
PKM adalah ajang kreativitas mahasiswa yang diadakan oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DP2M) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional untuk membuka peluang mahasiswa dalam berkarya seluas para dosennya. PKM itu sendiri dibagi menjadi PKM Penerapan yang terdiri dari empat jenis, antara lain: PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Karya Tulis (PKM-KT) yang terdiri dari PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) sesuai dengan sumber bahan penulisannya. Sesuai dengan sifat artikel yang dihasilkan, maka PKM-AI akan bermuara pada Jurnal Kreativitas Mahasiswa, sedangkan PKM-GT dan ke empat jenis PKM penerapan akan bermuara di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Untuk mendapatkan tiket menuju PIMNAS, tidak tanggung-tanggung PR III mengadakan Diklat dan Workshop Penulisan Ilmiah(PKM-GT dan PKM-AI) di salah satu hotel Tanjung Plasa Tretes pada Jum’at-Minggu (5-7/3) yang diikuti 43 mahasiswa dan pelatihan PKM penerapan pada Rabu-Jumat (11-13/3) di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) yang diikuti oleh 93 mahasiswa perwakilan dari masing-masing jurusan di Unesa. Selanjutnya mahasiswa yang mengikuti pelatihan ini berkewajiban membuat karya tulis, yang nantinya tugass ini akan dikontrol dari pihak fakultas. Pelatihan PKM inin dirintis mulai tahun 2007, “Sebenarnya pelatihan penyusunan proposal PKM ini bukanlah hal baru, karena sudah mulai dilakukan pada tahun 2007 lalu di hotel Inna Tretes”, ungkap orang yang akrab disapa pak Nyoman tersebut ketika diwawancarai reporter Humas (16/3) di ruang kerjanya. Pelatihan ini berdampak pada meningkatnya kualitas penulisan PKM mahasiswa sampai 25% dibanding dengan tahun sebelumnya yang belum mendapat pelatihan dan Unesa sudah memenuhi target nasional.
PIMNAS merupakan ajang yang sangat penting bagi perguruan tinggi di Indonesia, untuk dapat sampai kesana melewati proses yang begitu ketat. Mulai dari seleksi proposal, monitoring bagi proposal yang di danai, sampai seleksi menuju PIMNAS. Dikarenakan hal tersebut itulah, tidak puas melatih mahasiswanya Unesa juga melatih para dosennya sebagai pembimbing penalaran. Kemudian dibentuk tim pendamping universitas yang terdiri dari 7 orang dosen, masing-masing tersebar di tiap fakultas. Tim penalaran ini bertugas untuk mengontrol dan memotivasi mahasiswanya dalam mengikuti ajang-ajang ilmiah. Tim ini juga bertugas untuk memotivasi proposal PKM mahasiswa yang telah lolos didanai untuk segera dikerjakan.“Sehingga yang bertanggung jawab membantu mengangkat nama Unesa adalah seluruh civitas akademika”, pendapat pak Nyoman. Dengan diadakannya pelatihan ini, diharapkan peserta mampu membuat karya tulis PKMKT dan PKM penerapan.
Fithri Amaliyah