Dunia pendidikan terus berupaya mengikuti perkembangan dan tuntutan global. Tak terkecuali praktik pembelajaran di perguruan tinggi. Penggunaan Information Comunication Technology (ICT) dalam pendidikan tinggi dapat dijadikan sebagai alternatif untuk penyelenggaraan pendidikan yang lebih efektif dan efisien. Karena itu tenaga edukasi yang membidangi ICT kini dibutuhkan banyak perguruan tinggi. Unesa sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan pun membutuhkan banyak tenaga di bidang ini. Kamis (15/10) ujian tulis CPNS diadakan di auditorium rektorat dalam rangka memenuhi kekurangan tenaga dosen dan teknisi.
Tahun ini Unesa menerima 27 CPNS baru dengan berbagai formasi. Mulai dosen FIP, FBS, FMIPA, FIS, FT, FIK, FE, hingga tenaga akuntansi dan ICT. ”Tingkat kompetisi CPNS di Unesa tahun ini lebih ketat daripada tahun lalu. Tahun ini terdapat 134 peserta ujian namun hanya 27 yang akan diambil sebagai PNS. Berbeda dengan tahun lalu, jumlah peserta ujian CPNS sebanyak 127 dan yang diambil sebanyak 51 orang. Yang sangat memprihatinkan dalam proses seleksi CPNS dari tahun ke tahun ialah lowongan PNS dosen bidang ICT yang selalu tak dapat memenuhi kuota. Tahun ini formasi dosen ICT di Unesa ada tiga, namun hanya ada satu dosen yang mendaftar. Hal ini membuat kami tak ada pilihan dalam proses seleksi,” tutur Yakup, S.Sos., M.M. Kepala Kepegawaian saat mengawasi ujian tulis CPNS 2009 Unesa.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai solusi kekurangan tenaga dosen itu, bapak yang berkantor di kantor pusat Unesa kampus Ketintang ini mengatakan bahwa dengan terpaksa dosen yang telah ada saat ini terus mendapatkan beban tugas mengajar lebih banyak. ”Sedikitnya pendaftar CPNS dosen bidang ICT ini tidak hanya terjadi di Unesa. Di berbagai perguruan tinggi lain pun keadaannya relatif sama. Yang membuat sedikit pendaftar CPNS bidang ICT itu disebabkan tidak banyak orang yang memiliki riwayat pendidikan S1 dan S2 secara linier. Kalaupun ada ia telah bekerja sebagai tenaga ICT di perusahaan swasta,” ujar Kepala Bagian Kepegawaian.
Setelah ujian tulis yang terdiri atas tes pengetahuan umum dan bakat skolastik hari ini, hasil ujian tahap pertama ini akan diumumkan pada 30 Oktober 2009. Kemudian pada 2 Oktober 2009 ujian tahap kedua yakni tes substansi konsentrasi bidang studi, lalu pada 3 Oktober 2009 ujian tahap ketiga, yakni tes praktik mengajar, wawancara, dan kemampuan berbahasa Inggris.
Bayu Dwi Nurwicaksono
Tahun ini Unesa menerima 27 CPNS baru dengan berbagai formasi. Mulai dosen FIP, FBS, FMIPA, FIS, FT, FIK, FE, hingga tenaga akuntansi dan ICT. ”Tingkat kompetisi CPNS di Unesa tahun ini lebih ketat daripada tahun lalu. Tahun ini terdapat 134 peserta ujian namun hanya 27 yang akan diambil sebagai PNS. Berbeda dengan tahun lalu, jumlah peserta ujian CPNS sebanyak 127 dan yang diambil sebanyak 51 orang. Yang sangat memprihatinkan dalam proses seleksi CPNS dari tahun ke tahun ialah lowongan PNS dosen bidang ICT yang selalu tak dapat memenuhi kuota. Tahun ini formasi dosen ICT di Unesa ada tiga, namun hanya ada satu dosen yang mendaftar. Hal ini membuat kami tak ada pilihan dalam proses seleksi,” tutur Yakup, S.Sos., M.M. Kepala Kepegawaian saat mengawasi ujian tulis CPNS 2009 Unesa.
Ketika dikonfirmasi lebih lanjut mengenai solusi kekurangan tenaga dosen itu, bapak yang berkantor di kantor pusat Unesa kampus Ketintang ini mengatakan bahwa dengan terpaksa dosen yang telah ada saat ini terus mendapatkan beban tugas mengajar lebih banyak. ”Sedikitnya pendaftar CPNS dosen bidang ICT ini tidak hanya terjadi di Unesa. Di berbagai perguruan tinggi lain pun keadaannya relatif sama. Yang membuat sedikit pendaftar CPNS bidang ICT itu disebabkan tidak banyak orang yang memiliki riwayat pendidikan S1 dan S2 secara linier. Kalaupun ada ia telah bekerja sebagai tenaga ICT di perusahaan swasta,” ujar Kepala Bagian Kepegawaian.
Setelah ujian tulis yang terdiri atas tes pengetahuan umum dan bakat skolastik hari ini, hasil ujian tahap pertama ini akan diumumkan pada 30 Oktober 2009. Kemudian pada 2 Oktober 2009 ujian tahap kedua yakni tes substansi konsentrasi bidang studi, lalu pada 3 Oktober 2009 ujian tahap ketiga, yakni tes praktik mengajar, wawancara, dan kemampuan berbahasa Inggris.
Bayu Dwi Nurwicaksono