Powered By Blogger

Senin, 21 Desember 2009

Tari Ngojhur Antarkan Unesa Raih 4 Piala di UB

Malang (21/12) menjadi hari yang membanggakan bagi UNESA, betapa tidak? Kembali Jurusan Sendratasik unjuk kebolehannya diajang festival tarian dalam Dies Natalis yang ke-47 Universitas Brawijaya Malang (unibraw). Acara itu juga diikuti 4 PTN lainnya di Jawa Timur, diantaraya UNAIR, UM, Universitas Trunojoyo, dan UNEJ. Tari Ngojhur yang dibawakan oleh 3 mahasiswa dan 3 mahasiswi Unesa dalam satu team ini, berhasil meraih 4 piala sekaligus dalam 4 kategori yaitu : Koreografer terbaik, penyaji terbaik, penulisan naskah (konsep) terbaik, penata musik iringan terbaik. Tari Ngojhur merupakan tarian baru yang berasal dari Madura, dimana Tari Ngojhur ini mengkisahkan tentang etnik atau budaya madura yaitu kegiatan masyarakat madura yang membantu nelayan menangkap ikan dilaut dengan imbalan ikan, bukan uang untuk kebutuhan hidup atau sebagai kulinya. Dan kegiatan itu ditekankan dan divisualisasikan dengan gerak tarian tradisi kontemporer yang membutuhkan teknik gerak yang cukup sulit dan unik.

Tarian Ngojhur merupakan tarian garapan atau tarian yang dipersiapkan khusus untuk mengikuti festival di Unibraw. Tari itu diusung oleh M.Hariyanto salah satu mahasiswa Jurusan Sendratasik yang berasal dari pulau Madura dan merupakan Duta Penari Jawa Timur 2008. Disetiap penyelenggaraan festival, Jurusan Sendratasik selalu mempersembahkan tarian baru / tarian garapan yang memang belum ditampilkan dimanapun ” ucap Ketua Jurusan Sendratasik, Djoko Tutuko. Minat para penari dan dosen berperan penting dalam mencapai hasil yang maksimal, semua penari yang juga dibantu oleh beberapa dosen benar-benar berlatih tanpa mengenal waktu dari siang hingga malam, Hanya dalam waktu kurang lebih 3 minggu mereka menjalani latihan-latihan tari itu, dan waktu itu sangat terbatas mengingat tari Ngojhur membutuhkan teknik gerak yang cukup rumit, sulit dan juga unik. Semua itu bisa teratasi dengan semangat teman-teman yang benar-benar ingin menampilkan penampilan yang terbaik untuk UNESA dalam festival itu, ucap salah satu penari.
Ayu

Sabtu, 19 Desember 2009

Sendratasik dalam Campursari Tambane Ati



Untuk meningkatkan citra institusi baik di dalam maupun luar negeri, pada tahun 2009 Unesa melakukan berbagai kegiatan baik yang bertaraf nasional maupun internasional. Kali ini bertaraf nasional, Unesa berusaha memperlihatkan potensi yang dimiliki para mahasiswanya melalui potensi seni. Malam itu (19/12) di TVRI Jatim, mahasiswa Jurusan Sendratasik FBS Unesa, unjuk kebolehan dalam acara “Campursari Tambane Ati” yang tayang setiap Sabtu malam. Dalam acara ini perpaduan seni musik dan seni tari menciptakan decak kagum serta sorak gembira para audience yang hadir pada malam itu.

Saat ditanya terkait dengan tema Lustrum, rektor Unesa menjawab bahwa komitmen Unesa menuju world class university dengan memperkuat perannya dalam pendidikan yang membentuk kualitas dan karakter bangsa”. Tema ini sesuai dengan realitas di lapangan bahwa kerjasama multidimensi antarinstansi merupakan syarat mutlak (conditio sine qua non). Keberhasilan dalam menghadapi kompetisi antarlini sebagai akibat proses globalisasi. Informasi dan telekomunikasi adalah hal penting dalam globalisasi. Kepesatan perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi telah mengantarkan setiap institusi, tidak terkecuali Unesa, memasuki era global yang ditandai dengan tingginya tingkat kompetisi, berbagai kondisi eksternal yang berpengaruh pada tingkat eksistensi Unesa yang tidak mungkin dihindari.


Acara yang dipandu oleh cak pendik ding tak tong ini juga menampilkan performance istimewa dari PR 2 yang lagi-lagi mendendangkan lagu Madu Tiga karya Ahmad Dhani.

Putri Diyanti

Sabtu, 05 Desember 2009

Ciptakan Pembelajaran Inovatif yang Berbasis IT


Suasana gedung pertunjukan sawunggaling Unesa tampak berbeda dari biasanya. Banyak pengunjung yang ramai menghadiri gedung pertunjukkan tersebut. Mereka datang bukan untuk melihat pertunjukan seni seperti pada biasanya, tetapi mereka datang untuk mengikuti seminar nasional yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Jurusan PGSD.


Seminar ini mengangkat tema “Mendesain Pembelajaran Inovatif Berbasis IT”. Dengan tema tersebut mereka sengaja menghadirkan pembicara dari luar khususnya dari ITS yang mereka yakni lebih mumpuni tentang permasalahan IT,yaitu Supeno Mardi Susiki,ST,MT seorang pakar IT. Agar esensi kependidikan tidak hilang mereka juga menghadirkan pembicara dari Unesa yaitu seorang guru besar, Prof. Dr. H. Muslimin Ibrahim, M.Pd yang memberikan materi tentang pembelajaran yang inovatif.


Acara seminar dibuka oleh Ketua Jurusan Suryanti, M.Pd dengan pemukulan gong dan memberikan beberapa kata sambutan. Inti dari sambutannya adalah bahwa sangat perlu pemanfaatan IT dalam pembelajaran karena menyesuaikan dengan keadaan jaman saat ini. Setelah itu sesuai dengan bidang ahlinya sebagai jurusan yang nantinya akan mencetak guru SD maka sesi pertama sebagai pengantar seminar dibuka oleh Guru Besar Unesa yang memberikan materi tentang “bagaimana belajar inovatif ?”


Beliau berpesan bahwa teknik drill sudah sangat tidak efektif lagi dan hanya akan membuat anak paham tentang materi namun hanya untuk sementara. Pada dasarnya banyak sekali hasil belajar yang harus dicapai oleh anak didik khususnya di tingkat SD dan untuk mencapai tersebut tidaklah mudah dan tidak ada satu pun cara yang ampuh yang dapat digunakan untuk mencapai hal tersebut. Salah satu penyebab pembelajaran yang tidak inovatif bisa karena tidak tahu atau tidak mau. Seorang pendidik harus selalu mengembangkan cara – cara atau teknik pembelajaran yang baru dan yang sesuai dengan kondisi atau karakteristik anak didik.


Ada banyak cara yang dapat dilakukan asalkan dengan cara yang benar. Sebagai seorang pendidik harus selalu memahami karaktristik anak didik dan harus selalu ingat bahwa setiap individu memiliki 2-5 macam kecerdasan. Jadi dalam merancang sebuah pembelajaran yang inovatif perlu memahami konsep multiple intelligences. Salah satu contohnya pembelajaran yang inovatif adalah dengan pembelajaran yang lebih intrakif jadi bukan pembelajaran dengan sistem ceramah lagi yang diterapkan disekolah. Karena sistem ceramah sudah tidak lagi optimal untuk dapat menghasilkan hasil yang maksimal. Guru bukan lagi menjadi sentral namun siswalah yang menjadi sentral. Guru harus memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya dan mengembangkan pemahaman konsep dari suatu materi. Setiap siswa memiliki cara dan kecepatan yang berbeda – beda dalam memahami suatu materi yang disampaikan di kelas. Sehingga guru harus lebih telaten dalam membimbing siswanya. Adapun faktor lain yang juga sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar di kelas, misalnya saja tentang gaya belajar yang dimiliki oleh setiap siswa sangat berbeda – beda, ada yang lebih senang jika belajar dengan bantuan gambar – gambar ada juga yang lebih senang dengan bantuan suara dan sebagainya.


Lalu demi menyempurnakan perancangan pembelajaran yang inovatif perlu dikaitkan dengan IT karena tuntutan dijaman globalisasi saat ini pemahaman IT sangat dibutuhkan. Maka materi selanjutnya adalah bagaimana cara mengelola dan memanfaatkan IT untuk kepentingan pendidikan atau sebagai media pembelajaran, materi tersebut disampaikan oleh pakar IT dari ITS, Supeno. Materi ini berisi tentang bagaimana cara merancang sebuah permainan atau game dengan bantuan IT yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak SD. Karena menurut dosen yang mengajar di FT ITS ini game adalah sesuatu yang sangat digemari oleh anak – anak usia sekolah SD. Karena diteliti dapat memaksimalkan proses pembalajaran siswa.
Acara ini berlangsung sangat seru karena tidak hanya diisi dengan ulasan dari pemateri namun diisi dengan berbagai hiburan dari mahasiswa PGSD sendiri. Hiburannya seperti tari – tarian tradisional lalu ada juga permainan musik ansamble dari SD lab Unesa. Karena permainan musik yang sangat mengagumkan dari anak-anak SD Lab Unesa dapat membuat suasana seminar kembali semangat dan menghilangkan sedikit kelelahan.


Semnas PGSD yang berlangsung selama kurang lebih lima jam tsb ditutup dengan prosesi pemukulan gong oleh Sekjur PGSD Drs Supriyono sebagi tanda bahwa telah diakhirinya acara ini. Harapan dari seminar ini dapat memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam dunia pendidikan saat ini. Agar banyak hal – hal baru yang revolusioner untuk dunia pendidikan Indonesia.


Ananda Kiky